Sabtu, 19 Februari 2011

MENYULAM IMPIAN "UNGU"


RESENSI NOVEL “MERETAS UNGU”


MENYULAM IMPIAN “UNGU”


Judul Buku : Meretas Ungu
Pengarang : Pipiet Senja
Penerbit : Gema Insani
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2005
Tebal Buku : 306 halaman
ISBN : 979-561-986-1

Meretas Ungu adalah sebuah judul novel yang membuka tabir kemelut hati seorang janda yang di dalam novel ini diidentikkan dengan warna ungu. Kemelut-kemelut yang menggrogoti sisi hati seorang janda ini dikupas habis oleh si penulisnya, Pipiet Senja. Dari proses bagaimana ia meraih “gelar” janda hingga ke hal-hal yang sebagian orang tidak mengetahuinya. Anggapan miring masyarakat tentang prilaku seorang janda yang suka menggoda suami orang telah ditepis habis di dalam novel ber-cover ungu ini. Intinya, tidak semua janda itu sama!

Pipiet Senja, penulis senior sekaligus seorang ibu yang tangguh ini telah berhasil meramu novelnya dengan sangat apik. Penulis seolah-olah menjiwai karakter tokoh utamanya, Diah Pramesti. Setiap alur yang digarapnya serasa hidup dan benar-benar nyata. Pembaca diajak seolah-olah menyaksikan langsung rentetan peristiwa yang disuguhkan. Padahal, kehidupan pribadi rumah tangga si penulis berbanding terbalik dengan apa yang ditulisnya di novel terbitan Gema Insani ini. Hanya beberapa hal dari kehidupan nyata si penulis yang menjadi bagian dari cerita novel cantik ini. Seperti: bersuamikan orang Batak. 

Kisa-kisah yang ditorehkan dalam novel ini awalnya mengalir perlahan. Namun dari pertengahan hingga akhir, kisah-kisah yang dilukiskan mengalir sangat deras. Konflik-konflik yang ditawarkan sangat tajam dan menghujam hati pembacanya, hingga pembaca terbawa arus ke dalam novel 306 halaman ini.

Diah Pramesti, sang tokoh utama, digambarkan sedemikian rupa dalam kehidupan rumah tangganya. Masalah-masalah yang menghampirinya hingga gelar “ungu” disandanganya membawa perubahan besar dalam hidupnya. Hatinya yang terpatah-patah itu ditatanya kembali hinga membentuk hati yang sempurna. Dengan kunci ikhlas dan saling menguatkan, Diah dan ketiga putrinya mampu meretas semua penghalang kebahagiaan mereka. Mereka mampu membuktikan bahwa tanpa seorang suami dan ayah yang memberikan sokongan, mereka mampu meraih sukses beserta kebahagiaan. Mereka percaya, Allah bersama mereka. Ghirah hidup yang sempat meredup, perlahan memancarkan cahayanya kembali.

Banyak liku yang terjadi pada tokoh utama dan juga keluarganya. Hal yang tak terduga-duga yang sempat menjadi teka-teki pembancanya, terjawab sudah dengan kisah-kisah yang berlogika. Pembaca pun ikut berdecak kagum dengan cerita yang ditawarkan. Gaya bahasa yang cukup ringan dan santai sangat membantu pembacanya untuk memahami alurnya. Bahasa daerah Sunda yang terselip juga menambah khazanah kosakata para pembaca.

Novel “Meretas Ungu” ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja oleh orang-orang pembaca setia novel. Untuk kaum ibu juga, banyak hikmah yang bisa dipetik dengan membaca buku ini. Dan yang tak boleh ketinggalan, untuk para suami atau calon suami, sebelum melakukan hal-hal di luar kewajaran dalam biduk rumah tangga, ada baiknya membaca buku ini. Lumayan, untuk bercermin. 

Link postingan resensi di Fb: http://www.facebook.com/note.php?created&¬e_id=492246390735

6 komentar:

  1. salam kenal mba^^
    di bengkulu jg yah :D

    BalasHapus
  2. Novel“MERETAS UNGU” ini menginagkan aku pada seseorang

    BalasHapus
  3. benarkah? semoga semuanya baik2 saj ^^

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum
    Salam Kenal Mba Rihan..
    Resensi yang bagus, bgtu mengalir
    Ijin Copas ya...

    BalasHapus
  5. Waalaikum salam..
    Salam kenal kembali
    Iya silahkan, makasih dah mampir :-)

    BalasHapus